1. Masukkan data ke dalam Data Editor
2. Ubah nama sesuai keinginan (misal: isian), sintaksnya adalah:
rename var1 isian
3. Ketik sintaks berikut:
ttest isian == 135
4. Maka akan keluar output seperti berikut:

Hasilnya sama seperti yang di SPSS bukan? Analisisnya juga sama kok.
Nah, di output terdapat 3 hipotesis
alternative, mengapa kita menggunakan yang di tengah, bukan yang kanan
atau yang kiri? Ini karena hipotesis kita tadi hanya ingin menguji
apakah isian minuman sama atau tidak dengan 135 ml. Jika kita ingin
menguji apakah isian kurang dari 135 ml (H0: mean =135, H1:
mean<135), maka kita gunakan yang Ha: mean<135. Sebaliknya, jika
kita ingin menguji apakah isian lebih dari 135 ml (H0: mean =135, H1:
mean>135), maka kita gunakan yang Ha: mean>135.
Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa dengan tingkat alpha 5 persen bahwa
rata-rata volume minuman panas yang dikeluarkan oleh mesin tidak sama
dengan 135 ml.
Berdasarkan hasil tersebut, manajer dapat menyarankan perusahaan untuk
melakukan kalibrasi terhadap mesin minuman panas.
0 komentar:
Posting Komentar